Selasa, 03 November 2020

Zinedine Zidane vs Antonio Conte: Si Fleksibel vs si Kaku

Judi Online - Duel Real Madrid vs Inter Milan di Liga Champions nanti pun bakal jadi panggung adu taktik Zinedine Zidane vs Antonio Conte. Siapa yang bakal unggul?

Judi online Zinedine Zidane vs Antonio Conte: Si Fleksibel vs si Kaku

Madrid menjamu Inter pada matchday 3 Grup B, partai hidup-mati yang wajib dimenangkan kedua tim jika ingin menjaga asa lolos ke fase gugur. Kedua pelatih ini sama-sama sukses, meski beda ukuran judi online24jam terpercaya 2020 deposit pulsa https://sites.google.com/view/qqjelas.


Conte pernah berjaya bersama Juventus. Dia mengoleksi 3 gelar Serie A selama tiga tahun di sana. Lalu Conte melanjutkan kariernya ke Inggris, membawa Chelsea menjuarai Premier League dan satu FA Cup.


Zidane lebih mentereng. Dia membawa Madrid meraih 3 gelar Liga Champions beruntun, pun dilengkapi dengan 2 trofi La Liga, 2 Piala Super Eropa, dan 2 Piala Super Spanyol.


Bicara taktik, Zidane sebenarnya bukan genius pencipta gaya bermain baru, tapi dia tahu betul cara memaksimalkan pemain-pemainnya.


Zidane tidak dikenal dengan tiki-taka seperti Josep Guardilola atau gegenpressing ala Jurgen Klopp. Dia bahkan tidak punya gaya bermain khusus, yang terpenting adalah kemenangan.


Di bawah Zidane, Madrid sering bergonta-ganti formasi di antara 4-3-3 dan 4-4-2 diamond. Formasi dipilih berdasarkan lawan, yang artinya bisa berubah-ubah dari satu laga ke laga berikutnya.


Nyawa di lini tengah

Nyawa permainan Zidane terletak pada kombinasi trio gelandang. Pada masa emasnya, ada trio Casemiro-Kroos-Modric yang nyaris tak terkalahkan di lini tengah.


Musim ini Madrid memang belum mencapai level terbaiknya, tapi fleksibilitas Zidane ini masih terlihat jelas. Dia mengutak-atik taktik dan formasi sejak awal musim, mencari yang terbaik.


Saat ini tidak banyak opsi di lini tengah, tapi sisi sayap Madrid cukup kaya. Ada Eden Hazard, Marco Asensio, juga Vinicius Junior, dan Rodrygo yang siap memberikan kejutan khas pemain muda.


Conte jauh berbeda dengan Zidane, bahkan bisa dibilang bertolak belakang. Mantan pelatih Italia ini termasuk golongan pelatih kaku yang mempertahankan satu taktik dan satu formasi.


Inter turun dengan formasi 3-4-1-2 sejak dilatih Conte, nyaris tak pernah berubah. Mungkin beberapa kali bermain dengan formasi 3-4-3, tapi inti permainannya masih sama.


Baru-baru ini pakem formasi ini jadi masalah. Inter dinilai membosankan, tanpa kreativitas, permainan terlalu monoton. Conte kesulitan karena timnya tidak bisa mencetak gol.


Taktik tiga bek ala Conte ini pernah berjaya pada masanya, bahkan sampai menuntun Chelsea jadi juara di Premier League. Sayangnya, sepak bola terus berubah, Conte seharusnya mencoba-coba gaya bermain lainnya.


Betapa tidak, mulai dari Juventus, Timnas Italia, bahkan sampai ke Chelsea, Conte membawa taktik ini ke mana-mana, tanpa perubahan signifikan.


Dia bukanlah pelatih yang bisa memaksimalkan pemain yang ada dan menyesuaikan taktik, justru mendatangkan pemain-pemain baru dengan kemampuan khusus untuk mengisi posisi dalam formasinya.


Zidane dengan fleksibilitasnya, Conte dengan keyakinan teguhnya. Siapa yang bakal menang?


Bagaimanapun, Liga Champions selalu penuh kejutan, sulit diprediksi. Duel dini hari nanti pun demikian. Madrid dan Inter sama-sama terseok pada dua laga pertama di Grup B.


Madrid sedikit lebih unggul karena bermodalkan momentum positif pada beberapa pertandingan terakhir. Kondisi Inter sebaliknya, sedang kesulitan mencetak gol, dan dipastikan kehilangan Romelu Lukaku untuk laga ini Agen Judi Online https://gudangproduk.com/.

1 komentar:

  1. https://rplahcinski.blogspot.com/2020/11/deretan-fakta-menarik-jelang-duel.html?showComment=1638593450947#c2268021716366423605

    BalasHapus